Tim PKM Universitas BTH Lakukan Sosialisasi Stunting Melalui Si Paman Gibang Menggunakan Buku Digital dan Audio Visual Kepada Anak-anak dan Pengelola LKSA Amanah Tasikmalaya
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang dan masalah gizi yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Kejadian stunting pada janin hingga anak berusia dua tahun dapat meningkatkan angka kematian bayi dan anak serta menurunkan imunitas. Penderita stunting mudah sakit, memiliki postur tubuh yang tidak normal serta memiliki produktivitas yang rendah pada saat dewasa. Stunting masih menjadi masalah gizi yang terus diupayakan oleh pemerintah agar pencegahan dan penanganan masalah dapat mencapai target penurunan hingga 14% pada tahun 2024. Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 21,6% dan di Jawa Barat memiliki prevalensi sebesar 20,2%. Data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya memiliki prevalensi stunting sebesar 14,81%, dengan angka ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) sebanyak 270 dan angka balita stunting sebanyak 6243. Diharapkan melalui program percepatan penurunan stunting target new zero stunting di Kota Tasikmalaya pada tahun 2023 dapat terwujud. Penerapan pencegahan stunting pada anak-anak merupakan hal penting yang harus terus digerakkan sebagai upaya penurunan nilai prevalensi stunting yang ada di Kota Tasikmalaya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membentuk perilaku hidup sehat dan mengenalkan makanan bergizi pada anak dari usia dini dengan mulai membangun kesadaran terhadap asupan energi, jumlah kalori yang masuk, kecukupan asupan makronutrien, asupan mikronutrien dan keragaman konsumsi pangan pada anak.
Keberhasilan edukasi sangat ditunjang oleh media yang digunakan. Edukasi kepada anak-anak berbasis audio visual akan menarik minat mereka sehingga informasi yang disampaikan dapat mudah diterima dan terekam dalam memori.
Dosen Universitas BTH melakukan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang di danai oleh Kemendikbudristek melalui hibah PKM 2023. Tim Pengabdian terdiri dari Ira Rahmiyani dan Resha Resmawati Saleha dari Prodi S1 Farmasi, Revita Permata Hati dari Prodi S1 Teknologi Pangan serta Mitra LKSA Amanah Kota Tasikmalaya.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Bakti Tunas Husada (UBTH) telah melakukan langkah berarti untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas gizi di masyarakat dengan menggelar sosialisasi, penyuluhan dan edukasi stunting di LKSA Amanah Kota Tasikmalaya dengan kampanye Panduan Makanan Gizi Seimbang (Si Paman Gibang) Menggunakan Buku Digital dan Audio Visual.
Ketua Pengabdian apt. Ira Rahmiyani,M.Si dalam sambutannya menegaskan bahwa penting bagi generasi muda khususnya anak-anak mendapatkan asupan gizi seimbang sebagai salah satu upaya untuk menghindari stunting.
kegiatan sosialisasi dan edukasi merupakan salah satu intervensi untuk mencegah permasalahan stunting. Intervensi edukasi yang diberikan berfokus pada pola konsumsi gizi seimbang dengan Panduan Makanan Gizi Seimbang supaya terhindar dari stunting.
Irpan Muhamad N, S.kep sebagai narasumber memaparkan bahwa badan pendek bukan berarti stunting. ada beberapa ciri stunting yang harus di waspadai diantaranya berat badan anak tidak naik, cenderung lebih pendiam, wajah lebih muda dari usianya, dan kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik. Pada kesempatan ini juga di perkenalkan suatu inovasi tentang panduan lengkap gizi seimbang disertai dengan menu-menu makanan bergizi lengkap dengan resepnya melalui flip book. Hal ini sangat memudahkan bagi siapa saja yang membutuhkan informasi karena hanya memerlukan akses melalui smartphone dibandingkan melalui hardfile. Peserta juga diperlihatkan bagaimana menyiapkan ‘Isi Piringku’ yang sesuai dengan panduan gizi seimbang. Sebagai penunjang dan agar dapat di implementasikan, tim PKM juga memberikan alat-alat untuk mengolah dan membuat makanan seperti kompor, wajan, panci, blender, dan alat lainnya yang diserahkan ke LKSA Amanah untuk dapat menyajikan makanan bergizi seimbang kepada anak-anak dilingkungan panti. Untuk memonitor tumbuh kembang mereka, juga di berikan alat pengukur berat dan tinggi badan.
“anak-anak sangat antusias dan memahami tentang apa itu stunting dan dapat menyebutkan makanan yang sehat dan tidak sehat serta dapat menyebutkan unsur-unsur yang ada dalam ‘ISI PIRINGKU” ujar ira yang diamini dua anggota tim PKM Resha dan Revita.
Pemaparan pengetahuan melalui audio visual memberikan antusiasme yang tinggi dengan banyaknya pertanyaan yang dapat dijawab oleh peserta. Adanya fun games tentang cuci tangan dan gerak badan juga menambah keseruan dari kegiatan ini. Pembagian brosur informatif yang dirancang secara khusus juga diharapkan dapat menambah pemahaman peserta.
Ira berharap, Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (2/9/23) ini dapat menjadi bekal pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang khususnya di LKSA Amanah Kota Tasikmalaya untuk dapat terhindar dari stunting.
Selain itu flip book sebagai media dalam memberikan pengetahun dan informasi tentang gizi seimbang berbasis digital dapat dijadikan salah satu panduan dalam pemahaman informasi mengenai Stunting. Kegiatan diakhiri dengan pemberian paket makanan sehat kepada para peserta. Edukasi ini menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan perubahan pemahaman, perilaku dan perbaikan yang berkelanjutan.
Kegiatan ini memperoleh dana dari Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek tahun 2023 dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat. Ira/Farmasi