Pelatihan Penguji OSCE
29-30 Januari 2022 bertempat di Universitas BTH Kota Tasikmalaya. Pelatihan Pengujian OSCE Peserta Kegiatan Dosen internal universitas BTH dan Preseptor profesi Apoteker dari PBF, Rumah Sakit, Puskesmas, dan Apotek. Narasumber Kegitan diantaranya Apt. Didik Hasmono, M.Si (UNAIR), Apt. Engrid Juni Astuti, M.Farm (UM Malang), Apt. IGN. Jemmy Anton, S.Farm, M.Si (Universitas Udayana).
Tujuan dari Kegitan ini Yaitu Melakukan pelatihan penilaian UKAI Metode OSCE kepada dosen dan preceptor Apoteker adapun Output pada Kegiatan ini Dosen dan preceptor memahami cara melakukan penilaian terhadap kandidat Apoteker yang mengikuti UKAI Metode OSCE.
Tanggapan dari Ketua Panitia :
UKAI metode OSCE ini sangat efektif untuk mengukur kemampuan kandidat apoteker dalam melakukan praktek dalam pelayanan kefarmasian. Khususnya dalam proses pelayanan kefarmasian setelah nanti diambil sumpah sebagai Apoteker. Dalam pelatihan ini juga, kami mendapatkan insight baru mengenai proses dan prosedur dalam menilai sehingga ke depannya kami lebih siap dalam melakukan ujian UKAI metode OSCE dan menghasilkan Apoteker yang berkualitas
Tanggapan dari Penanggung Jawab Kegiatan :
Kegiatan pelatihan Penguji OSCE dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana dengan dukungan dari tiga pemateri yang kompeten sehingga semua peserta baik dari dosen internal universitas BTH dan Preseptor profesi Apoteker dari PBF, Rumah Sakit, Puskesmas, dan Apotek dapat memahami materi pelatihan dengan baik. Selain itu, Fakultas Farmasi banyak mendapatkan saran dan masukan dari narasumber tentang sarana prasarana/kelengkapan yang harus dilengkapi untuk pelaksanaan UKAI metode OSCE di Universitas BTH
Tanggapan Peserta Kegiatan :
Kegiatan pelatihan penguji yang telah dilaksanakan sangat bagus dan memberikan pengetahuan baru bagaimana menjadi penguji yang dapat menilai ujian secara objektif sesuai dengan rubrik penilaian tanpa mempertimbangkan hal lainnya dalam penilaian. Soal dan rubrik penilaian yang didapatkan juga terstruktur dan mengarahkan dosen menilai secara objektif serta menunjukkan bagaimana keahlian kefarmasian kandidat sesuai dengan kompetensi sehingga kandidat mendapatkan nilai yang benar sesuai dengan kemampuaannya dan dapat diakui secara nasional tanpa dirugikan. Semoga OSCE Nasional selalu memberikan soal yang objektif dan kandidat dapat memahaminya serta mudah untuk mengerjakan soalnya